Pati, SMJTimes.com – Insiden Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Pantura, 600 meter sebelah barat PT. Dua Kelinci memakan 5 korban, Jumat (2/4/2021). Diketahui 4 korban meninggal di tempat dan 1 kritis akibat bertabrakan dengan truk tanki dari jalur berlawanan.
Aceng Widayat, Kepala Perwakilan Jasa Raharja Pati, menjelaskan kejadian bermula ketika mobil Avanza dengan nomor polisi W 1747 TX melaju dari barat ke timur. Di lokasi kejadian, Avanza mencoba menyalip kendaraan di didepannya dari sebelah kiri melalui bahu jalan.
Ketika manyalip dari kiri, lanjut Aceng, mobil langsung banting setir ke arah kanan kembali ke jalur. “Nah saat banting setir itu lah mobil langsung oleng,” papar Aceng, Sabtu (3/4/2021).
Sementara itu dari arah berlawanan datang truk tanki bernomor polisi L 9384 UJ. Pengendara Avanza tidak dapat mengendalikan kendaraan sehingga bertabrakan dengan truk tanki.
Jajaran polisi dan pihak Jasa Raharja kemudian melakukan identifikasi kepada para korban pada Jumat malam.
“Ada lima korban dalam insiden ini, empat meninggal dunia di lokasi. Sementara satu orang dalam kondisi luka parah saat ini dirawat di RS Keluarga Sehat (KSH) Pati,” kata Aceng.
Adapun para korban adalah pengemudi berinisial AM (51) warga Desa Tebel RT 01 RW 06 Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo. Korban kedua K (44) warga Desa Wonokoyo RT 01 RW 07 Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan.
Korban ketiga NZ (41) warga Desa Dermo RT 08 RW 02 Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan dan korban ke-4 belum diketahui identitasnya. Keempat korban tersebut menderita cedera parah di kepala.
Sementara korban bernama MK (42) dari Desa Kendalpecabean RT 04 RW 01 Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo, dalam kondisi kritis akibat luka cedera kepala berat dan patah kaki kiri. Hingga kini MK masih belum sadarkan diri dan Opname di RS. Keluarga Sehat Pati.
Aceng mengaku Semua Korban dijamin Jasa Raharja berdasarkan ketentuan UU 34 th 1964. Untuk Korban Meninggal Dunia Hari ini Sabtu (3/4/2021) akan diselesaikan dana santunan sesuai domisili masing masing korban di wilayah Kabupaten Pasuruhan dan Sidoarjo Jawa Timur.
Atas kejadian ini Aceng mengimbau kapada masyarakat agar tidak menyalip dari jalur kiri.
“Jangan menyalip dari kiri, karena perbedaan tinggi bahu dan badan jalan berisiko mengakibatkan kecelakaan semacam ini. Dahulukan keselamatan daripada kecepatan,” tandas Aceng. (*)
Komentar