Pati, SMJTimes.com – Program vaksinasi Covid-19 menjadi ikhtiar yang tengah digencarkan pemerintah Indonesia agar dapat segera memulihkan kondisi, khususnya di sektor perekonomian.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Warsiti, optimis perekonomian akan stabil kembali setelah program vaksinasi.
Menurutnya jika program ini berhasil, herd immunity di masyarakat akan terwujud dan virus Covid-19 juga berangsur akan menghilang,
“Dengan menurunnya angka penyebaran Covid di masyarakat ya kita berpositif thinking aja Mas, agar perekonomian merangkak naik,” kata kata politisi Partai Hati Nurani Rakyat itu, Rabu (24/2/2021).
Pandemi Covid-19 yang melanda sejak tahun 2020 lalu juga turut memporak-porandakan perekonomian di Pati. Faktanya angka kemiskinan di Pati bertambah sedangkan lapangan kerja semakin menyusut. Fenomena ini tentunya memunculkan golongan pengangguran baru di Pati.
Kondisi ini diprediksi akan berlangsung selama bertahun-tahun baru akan pulih. Serta sektor bisnis akan terus terbatasi dengan protokoler kesehatan.
Jika herd immunity atau kekebalan kelompok telah tercapai, msayarakat berharap pemerintah bisa melonggarkan berbagai pembatasan seperti physical distancing dan PSBB.
Berdasarkan aturan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), bila tidak ada perubahan ada empat alur waktu atau timeline program penyuntikan vaksin Covid-19.
Tahap pertama dengan waktu pelaksanaan Januari hingga April 2021 dengan sasaran vaksinasinya adalah tenaga kesehatan termasuk elemen pendukung lainnya. Tahap kedua dengan waktu Januari hingga April 2021 akan menyasar petugas layanan publik dan kelompok usa lanjut.
Dilanjutkan pada tahap ketiga di April hingga Maret 2022 dengan sasaran masyarakat rentan dari aspek sosial dan ekonomi. Sementara tahap keempat dalam waktu yang sama akan menyasar masyarakat pelaku ekonomi lainya dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin. (Adv)
Komentar