Pati,SMJTimes.com – Hardi selaku Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah (DPRD) Kabupaten Pati menyebut masyarakat mengeluh atas minimnya perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati terhadap institusi pendidikan swasta.
Ia mengaku, hal itu ia dapatkan dari dari aspirasi masyarakat yang ditampungnya saat melakukan reses di berbagai kecamatan di Kabupaten Pati.
Hal ini juga dikeluhkan oleh Kepala Sekolah MTs Tarbiyatul Banin Yusuf Hasyim. Kiai Yusuf mengungkapkan kesenjangan perhatian ini terlihat ketika sekolah yang dinahkodainya menjuarai suatu kompetisi.
Lantaran menjuarai kompetisi itu, pihaknya seharusnya mewakili Kabupaten Pati dalam suatu kejuaraan di tingkat lebih tinggi. Namun, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati memilih sekolah negeri yang tidak berstatus juara 1.
Disdikbud Kabupaten Pati diharapkan tidak menganaktirikan institusi pendidikan swasta. Meskipun tidak di bawah Disdikbud Kabupaten Pati, madrasah semestinya diberikan hak yang sama.
“(Soal) pendidikan non formal yang banyak jadi keluhan. Karena anggarannya kan sangat minim. Kalau untuk negeri seperti SD Negeri itukan ada cadangan biaya. Kalau swasta itu kan mandiri seperti TPQ, Madin, MI, MTs sama SMP swasta itu masih minim anggaran,” ujar Hardi saat ditemui selepas mengikuti acara Konsultasi Publik Rancangan RKPD di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis (28/1/2021) kemarin.
Politisi asal Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini mengungkapkan warga mengeluhkan adanya kesenjangan perhatian oleh Pemkab Pati antara institusi pendidikan negeri dan institusi pendidikan swasta.(Adv)
Komentar