Pati

Tekan Angka Pengangguran, Dewan: Maksimalisasi UMKM

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.com – Pandemi Covid-19 di Indonesia berimbas pada kenaikan angka pengangguran. Kabupaten Pati sendiri, menjadi salah satu daerah yang cukup merasakan kenaikan angka pengangguran di masa pandemi Covid-19.

Hal ini terjadi karena kebijakan menjaga jarak yang diberlakukan bagi seluruh masyarakat, memaksa warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Akibatnya, sejumlah pelaku usaha pun mengalami penurunan pendapatan karena turunnya daya beli konsumen.

Tak hanya itu, dampak lebih jauh juga terjadi di kalangan pekerja. Banyak dari mereka yang terpaksa harus dipangkas pendapatannya hingga di rumahkan akibat menurunnya omset perusahaan.

Menanggapi persoalan ini, Anggota DPRD Kabupaten Pati, Narso menilai solusi dari masalah tersebut masyarakat perlu memanfaatkan UMKM. Ia mengajak masyarakat untuk membangun usaha ketimbang mencari pekerjaan yang kian sulit di masa sekarang ini.

“Tidak ada salahnya ditempuh alternatif bagaimana menumbuhkan UMKM di Pati,” kata Anggota Komisi B yang juga Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (NKRI) DPRD Pati itu saat diwawancara kemarin.

Menggerakkan UMKM dianggap penting lantaran mau tidak mau jumlah tenaga kerja di Pati akan melebihi kapasitas lowongan kerja yang akan tersedia, sehingga bagi angkatan kerja yang tak memenuhi spesifikasi pabrik tetap akan menganggur.

Di sisi lain, Kabupaten Pati sendiri telah kedatangan investor baru PT. Sejin Fashion Indonesia di Kecamatan Margorejo dan PT. HSK di Kecamatan Batangan, yang digadang-gadang mampu membantu mengikis angka kemiskinan dan angka pengangguran di Pati.

Namun, hemat Narso, perusahaan investor asing kurang efektif mengentaskan pengangguran. Ia menilai, menghidupkan UMKM menjadi alternatif yang lebih bagus.

Tak hanya itu, Narso juga meminta Pemkab Pati siapkan inkubator kepada para pelaku usaha. Inkubator diartikannya sebagai tempat belajar para UMKM yang masih prematur (baru) sebelum terbiasa dengan pasar bebas.

Bukan hanya program, Narso ingin Inkubator ini berwujud sebuah lembaga khusus agar dalam pelaksanaannya bukan insidental atau hanya merampungkan tugas. (Adv)

Redaksi

Leave a Comment

Recent Posts

Sekuel Coco Siap Diproduksi, Tayang Tahun 2029

SMJTimes.com - Film animasi Coco 2 dikonfirmasi akan diproduksi dan dijadwalkan tayang di bioskop pada tahun 2029 mendatang. Hal ini…

21 jam ago

Rekomendasi Serial Netflix Tentang Remaja, Cocok Ditonton Saat Liburan

SMJTimes.com - Saat liburan panjang, paling asyik menonton film seru di rumah. Anda cukup berlangganan layanan streaming di platform seperti…

23 jam ago

Tips Tampilan Makeup Dewy untuk Lebaran

SMJTimes.com - Saat hari kemenangan tiba, Muslimah tentu ingin tampil cantik dan menawan. Salah satu caranya yakni dengan memoleskan riasan…

1 hari ago

5 Buku Tentang Mencari Makna dan Tujuan Hidup, Bisa Dibaca Saat Ngabuburit

SMJTimes.com - Salah satu aktivitas yang bisa kita lakukan selama ngabuburit adalah dengan membaca buku. Selain untuk mengalihkan diri dari…

1 hari ago

NewJeans Dilarang Beraktivitas Secara Independen Tanpa Persetujuan ADOR

SMJTimes.com - Divisi perdata ke-50 Pengadilan Distrik Pusat Seoul melarang kelima anggota NewJeans (NJZ) beraktivitas tanpa persetujuan ADOR. Putusan ini…

2 hari ago

Rekomendasi Drama Korea Tayang April 2025, Ada Shin Min-ah Hingga Goo Youn-jung

SMJTimes.com - Akan ada sejumlah drama Korea menarik yang siap tayang selama bulan April 2025 mendatang. Drama-drama berikut ini didominasi…

2 hari ago

This website uses cookies.